Dalam sebuah
laman nu online ada seorang pembaca yang bertanya tentang hukum berdoa meminta
kekayaan atau menjadi orang yang kaya raya. Apakah hal itu boleh dilakukan?
Bahkan jika doa itu seperti sangat sulit untuk terjadi, misalnya meminta
didatangkan uang dalam jumlah yang banyak dalam sekejab. Bolehkah?
Allah SWT memang
memerintahkan manusia untuk berdoa kepada-Nya. Bahkan Allah SWT sangat
“gembira” sekali atas doa dan permintaan hambanya. Dan orang yang tidak pernah
berdoa memohon kepadaNya adalah orang yang sombong, karena merasa tidak
membutuhkan Allah lagi.
Kita
diperkenankan meminta apa saja. Semoga Allah mengabulkan permohonan
makhluk-Nya. Karenanya Rasulullah SAW membaca doa hampir dalam segala aktivitas
hariannya. Sebab itulah tidak heran kalau banyak sekali doa yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Mulai doa bangun tidur, mau makan, mau masuk WC hingga mau
tidur lagi.
Hanya saja
Rasulullah SAW memberikan batasan perihal doa. Ada baiknya berdoa secara wajar.
Dalam arti berdoa dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang jelas.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa suatu saat nanti ada umatnya yang
berdoa memohon hal-hal yang berlebihan. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud
sebagai berikut.
عن عبد الله بن مغفل قال سمعت رسول الله صلى الله عليه
وسلم يقول إنه سيكون في هذه الأمة قوم يعتدون في الطهور والدعاء
Artinya,
“Dari Abdullah bin Mughaffal RA, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, ‘Akan ada sekelompok di tengah umatku yang berlebihan dalam bersuci
dan berdoa,’’” (HR Abu Dawud).
Hadits ini
kemudian diuraikan antara lain oleh Syekh Abdullah As-Syarqawi. Menurutnya,
bersuci dan berdoa mesti memerhatikan aspek kewajaran. Artinya, bersuci sesuai
keperluan dan berdoa dengan permohonan yang wajar kepada Allah SWT. demikian
keterangan Syekh Abdullah As-Syarqawi.
وفي الثاني يكون بسؤال درجة الأنبياء مثلا أو مال كثير
لا يتأتى له تحصيله بنحو تجارة أو بأن يرفع صوته به
Artinya,
“Untuk yang kedua (berlebihan dalam berdoa) contohnya permohonan kepada Allah
untuk dianugerahi derajat kenabian; dianugerahi harta melimpah yang tidak
mungkin terwujud (menurut kalkulasi matematik) dari praktik bisnis tertentu;
atau berdoa dengan suara yang terlampau keras,” (Lihat Syekh Abdullah
As-Syarqawi, Hasyiyatus Syarqawi ala Tuhfatit Thullab, Beirut, Darul Fikr, 2006
M/1426-1427 H, juz I, halaman 60).
Baca juga: Amalan Doa Mustajab Untuk Lunas Hutang dan Banyak Rezeki
Penjelasan
Syekh Abdullah As-Syarqawi ini menurut hemat kami cukup menjawab pertanyaan di
atas. Meskipun tidak ada larangan perihal doa menjadi milyarder, namun doa
seperti ini secara akhlak telah keluar dari batasan berdoa menurut tuntunan
Rasulullah SAW.
Hadits ini
bukan berarti menghalangi umat Islam untuk menjadi kaya raya. Tetapi hadits ini
lebih memberikan panduan agar bersuci dan berdoa secara wajar. Islam
menganjurkan Muslim untuk mengelola kekayaan dan mengembangkan bisnis dan tidak
lupa pada kewajiban zakat.
Dalam hadis
lain Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada umatnya:
ادعواالله
وأنتم موقنون بالإجابة
“Berdoalah
kalian kepada Allah, sedang kalian yakin dikabulkan”
Perintah Rasul
diatas secara tersirat menyatakan agar kita berdoa secara wajar, hingga kita
sendiri yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Jika kita tidak pernah
bekerja apa-apa, lalu kita berdoa minggu depan kita bisa menjadi orang kaya
raya, apakah kita yakin itu akan terjadi?
Demikianlah
jawaban singkat tentang pertanyaan apakah boleh berdoa menjadi orang kaya dan
mendapatkan kekayaan melimpah. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami terbuka
dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Bolehkah Berdoa Meminta Kekayaan Melimpah Dalam Islam?"