Perlahan....tubuhku
diturunkan ke dalam lubang yang sempit...
Namun dengan
cepat kemudian badanku ditimbun tanah
Lalu semua
orang meninggalkanku
Masih
terdengar jelas langkah kaki mereka
Kini aku
sendirian...di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan
Sekarang aku
sendiri, menunggu ujian
Istri
belahan jiwa pun pergi
Anak... yang
di tubuhnya mengalir darahku... juga pergi
Apalagi
sahabatku... kawan dekat... rekan bisnis...
Ternyata aku
bukan siapa-siapa lagi bagi mereka
Menyesal
pun... tiada berguna
Taubat tak
lagi diterima
Minta
maaf... tak lagi didengar..
Kini aku
sendirian mempertanggungjawabkan apa yang pernah aku lakukan...
Ya Allah,
kalau boleh...
Tolong
pinjamkan satu hari saja milik-Mu
Aku akan
berkeliling mohon maaf kepada mereka
Yang telah
merasakan kezalimanku
Yang susah
dan sedih karena ulahku
Yang aku
sakiti hatinya
Yang telah
aku bohongi
Ya Allah...berikan
aku satu hari saja
Untuk
memberi seluruh baktiku untuk Bapak Ibu tercinta
Demi memohon
maaf atas kata-kataku yang keras lagi tak sopan
Maafkan aku,
Ibu..Bapak..,
Aku sungguh
ingin sujud memohon ridha mereka
Maafkan aku
Aku ingin
mengatakan bahwa aku sangat berterimakasih
Atas apa
yang mereka korbankan untukku
Ya Allah...
pinjamkan satu hari saja
Yang akan
aku gunakan setiap detiknya
Untuk ruku'
dan sujud kepada-Mu
Beramal
shalih dengan tulus
Menyedekahkan
seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu
Menyesaaaaal...sekali
rasanya
Waktu-waktuku
berlalu dengan sia-sia
Bahkan Al
Qur'an firman-Mu dengan malas-malasan kubaca
Andai kubisa
putar ulang waktu itu..
Tapi... aku
telah dimakamkan hari ini...
Sakitnya
sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku
Tenggorokanku
serasa ditancapi dahan besar yang penuh duri tajam
Lalu dahan
itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut
Sakit....
sakit sekali...
Seratus
tahun pun tak hilang rasa sakit ini...
Kulit dan
tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga
Nyeri...
panas....masih terasa
Dagingku pun
terasa terlepas dari tulangnya
Duhai ...
kerasnya tarikan malakul maut itu...
Seandainya
aku masih bisa bercerita...
Tentu tak
akan tenang tidur teman-temanku yang masih hidup
Seumur hidup
mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak..
Andai saja
mereka tahu...
Baru
beberapa saat dalam gelap...
Masih
terdengar sayup-sayup suara sandal orang-orang yang meninggalkanku...
Tanah
kuburku masih gembur
Baru saja
ditidurkan sendirian
Aku lihat
tanah kuburan ini makin lama makin menyempit
Dari kiri,
kanan, atas dan bawah, makin mendekat
Aku ngeri...
mereka terus menghimpitku dengan kejam
Aku ingin
berteriak...tapi tak mampu...
Tubuhku
remuk, rusukku bertindihan
Organ-organ
dalamku hancur
Inilah yang
dijanjikan Allah pada semua mayat, termasuk mayat orang shalih
Akankah
diluaskan lagi kuburku setelah ini?
Bagaimanakah
aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini?
O...andaikan
aku bisa keluar dari sini...
Tag :
Hikmah
0 Komentar untuk "Tolong...Pinjami Aku SATU HARI Saja..."