Ada 3 orang pria berbicara tentang Amal Ibadah mereka &
kesuksesan yang didapat._
Pria 1
Alhamdulillah, sejak sering Shalat Dhuha rezeki menjadi
lancar. Bisnis sukses sebentar lagi anak saya lulus SMA rencananya akan sekolah
ke luar negeri.
Pria 2
Masya Allah sungguh nikmat tak terkira sejak rajin Puasa dan
Bersedekah Rezeki bagaikan sungai mengalir tidak ada putus-putusnya. Anak baru
selesai kuliah diluar negeri dan jadi staff khusus menteri.
Kedua pria tersebut kemudian melirik ke arah pria ke-3 sejak
tadi hanya terdiam. Salah satu bertanya kepada pria ke 3.
"...Bagaimana dirimu? Kawan mengapa diam saja...?”
Pria 3:
Saya tidak sehebat kalian, jangankan kesuksesan bahkan saya
Tidak tahu Ibadah yang mana yg saya lakukan yg diterima oleh Allah SWT
Saya tahu Ibadah diterima dan sukses setelah saya meninggal
nanti.
Jadi saya merasa belum bisa menceritakan Ibadah yang saya
lakukan dan balasan yang Allah berikan kepada saya.
Kalaupun ada kesuksesan yg sy terima itu hanya semata
karunia Alloh saja.
Jangan bersandar pada Amal. Sebab dari Ketertipuan ini
adalah sikap bersandar kepada Amal secara berlebih. Ini akan Melahirkan
Kepuasan, Kebanggaan, dan Akhlak Buruk kepada Allah Ta’ala.
Orang yang melakukan Amal Ibadah tidak tahu apakah Amalnya Diterima
atau Tidak.
Mereka Tidak tahu Betapa Besar Dosanya dan Maksiatnya, juga
mereka Tidak tahu apakah Amalnya Bernilai KeIkhlasan atau Tidak
Oleh karena itu, mereka dianjurkan untuk Meminta Rahmat
Allah dan Senantiasa Mengucapkan Istighfar karena Allah Maha Tau/Mengerti, Maha
Pengampun dan Maha Penyayang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah: “Sungguh Amal seseorang
tidak akan memasukannya ke dalam Surga."
Mereka bertanya
“Tidak pula engkau ya Rasulullah?."
Beliau menjawab:
"Tidak pula saya. Hanya saja ALLAH Meliputiku dengan
Karunia dan RahmatNYA. Karenanya Berlakulah Benar (beramal sesuai dengan
sunnah)."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya seseorang tidak akan Masuk Surga kecuali dengan
_Rahmat ALLAH._ Dan di antara RahmatNYA adalah DIA Memberikan Taufiq untuk
Beramal dan Hidayah untuk Taat kepadaNYA.
Karenanya, kita wajib Bersyukur kepada Allah dan Merendahkan
diri kepadaNYA. Tidak layak seorang hamba bersandar kepada Amalnya (bangga dgn
amalnya).
"Seorang hamba tidak pantas membanggakan Amal Ibadahnya
yang seolah-olah bisa terlaksana karena
Usahanya Semata, apalagi ada Perasaan Telah Memberikan Kebaikan untuk
ALLAH."
Sesungguhnya Allah
tidak membutuhkan Amal Ibadah hamba-hamba-NYA. Dia Maha Kaya, Tidak
Butuh kepada makhluk-NYA. Kitalah yang Butuh kepada-NYA.
Wallahu A'lam Bish Shawwab...
Astaghfirullah...
Astaghfirullah al adzhiim...
Ampunilah kami yaa ALLAH jika di hati kami masih ada rasa
bangga diri terhadap amal-amal kami...
Ăaмiίη Yáá Rábbάl'άllάмίη
Tag :
Hikmah
0 Komentar untuk "Nasehat Bijak: JANGAN Pernah Mengandalkan AMAL IBADAHMU !"