Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan
para istrinya dan amat menghormati mereka.
Namun,
ketika berselisih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah
melibatkan emosi. Ketika sedang marah kepada Aisyah, Beliau berkata, “Tutuplah
matamu!”
Kemudian
Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah!” Tatkala Aisyah
mendekat,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memeluk Aisyah
sambil berkata, “Humairahku, telah pergi marahku setelah memelukmu.”
Tidak pernah
ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah. Bahkan, beliau
biasa memijit hidung Aisyah jika dia marah, sambil berkata,
“Wahai Aisyah, bacalah do’a, ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan’,” (HR Ibnu Sunni).
Suatu hari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang dari perjalanan jihad
fisabilillah diiringi para sahabat. Sementara itu di pintu gerbang kota Madinah,
Aisyah r.a menunggu dengan rasa rindu.
Baca Juga:
Akhirnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di tengah kota Madinah. Aisyah
r.a bahagia menyambut suami tercinta. Tiba di rumah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam beristirahat melepas lelah.
Aisyah di
belakang rumah sibuk membuat minuman untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Beliau
meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah
berkata: “Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku
tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam diam dan hendak melanjutkan meminum habis air
digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, “Yaa Rasulullah biasanya engkau
memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau
berikan gelas itu?”
Akhirnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sebagian air yang tersisa
di gelas itu, Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus
memuntahkan air itu.
Ternyata air
itu terasa asin bukan manis. Mungkin saking tergesa gesanya Aisyah baru
tersadar bahwa minuman yang ia buat salah masukin campuran, yang harusnya sari
gula malah masukin sari garam. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Dari Abu
Hurairah Ra bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda: “Saling
Berpesanlah kalian untuk memperlakukan Wanita dengan Baik,
Karena
sesungguhnya Wanita itu Diciptakan dari Tulang Rusuk, Dan Sesungguhnya yang
paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian Atasnya,
Jika engkau
bersikeras untuk meluruskannya, Niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika
engkau biarkan, ia akan tetap bengkok, Karenanya saling Berpesanlah (saling
menasihati) Berkenan dengan Wanita,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah...
ayo para suami. Hormati istrimu dan perlakukanlah dengan sebaik-baiknya.
0 Komentar untuk "Ketika Aisyah TIDAK Diberi Segelas Air Putih Oleh RASULULLAH SAW"